Cari Blog Ini

Senin, 09 Agustus 2010

Pulau Panggang Saksi Bisu Sejarah Pemerintahan

Pulau Panggang - Bukti-bukti sejarah di Pulau Panggang yang merupakan salah satu pulau yang masuk Pemerintahan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu (Pemkab Kep Seribu), diyakini masyarakatnya sebagai saksi bisu bahwa Kelurahan Pulau Panggang memiliki sejarah panjang pemerintahan. Peninggalan yang masih tampak kokoh dan terpelihara adalah gedung bertipe jaman kolonial yang kini dijadikan kantor Kelurahan Pulau Panggang. Meskipun sudah mengalami renovasi, keaslian gedung yang diperkirakan dibangun pada tahun 1618 ini tetap dipertahankan hingga kini.

 
Pulau Panggang sendiri ditetapkan sebagai kelurahan pada Agustus 1986, namun karena meningkatnya status Kep Seribu dari kecamatan menjadi kabupaten administrasi,  Kelurahan Pulau Panggang disahkan kembali pada 27 Juli 2000 silam. Menempati area 62,10 hektar, Kelurahan Pulau Panggang kini dihuni sekitar 5.443 jiwa yang sebagian besar berprofesi sebagai nelayan. Keistimewaan lain dari Kelurahan Pulau Panggang adalah, terpusatnya Pemkab Kep Seribu yang berada di Pulau Pramuka yang menjadi bagian dari Kelurahan Pulau Panggang. Sedangkan di Pulau Karya terdapat Kantor Teknis Suku Dinas dan Seksie, serta Kantor Kepolisian Resort Kep Seribu.
Untuk menuju ke Kelurahan Pulau Panggang tak sulit, karena disediakan transportasi laut dari Marine Jaya Ancol (MJA) dan Pelabuhan Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara. Di MJA, disediakan transportasi berupa speedboat sehingga waktu yang ditempuh lebih cepat sedangkan di Muara Angke terdapat ojek (sebutan kapal tradisional pengangkut penumpang, red) dengan tarif relatif terjangkau yang waktu tempuhnya lumayan panjang untuk jarak ke Pulau Panggang dari daratan Jakarta sejauh 74 kilometer.
Berdasarkan letak geografisnya, Kelurahan Pulau Panggang terdiri dari gugusan 13 pulau yang peruntukannya dibagi menjadi empat, yang terdiri dua pulau pemukiman, dua pulau resort, dan satu pulau pemerintahan. Sedangkan sisanya, digunakan sebagai pulau perlindungan ekosistem seperti di Pulau Semak Daun yang terdapat pula program budidaya ikan Pemkab Keb Seribu yang dikelola oleh PKSPL-IPB. Untuk perairan dangkal di Pulau Karya, difungsikan menjadi tempat budidaya ikan bandeng laut yang dikelola PT Nusa Keramba.

Dalam menunjang pendidikan bagi anak-anak warga Pulau Panggang, terdapat empat Sekolah Dasar (SD), satu Sekolah Menengah Pertama (SMP), satu Sekolah Menegah Atas (SMA). Istimewanya lagi, SMA 69 Jakarta yang berlokasi di Pulau Pramuka merupakan SMA satu-satunya di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu.
Tradisi yang melekat pada masyarakat Pulau Panggang tak lepas dari budaya Jakarta. Ini bisa dilihat dari keseharian masyarakatnya yang mengenakan sarung, kopiah, dan baju koko sebagai pakaian sehari-harinya jika tidak sedang melaut. Karena 80 persen budaya masyarakatnya menginduk pada budaya Jakarta, tak salah jika seluruh masyarakatnya menganut agama Islam.
Karena keunikan dan sejarahnya yang panjang, tak salah jika belakangan ini Kelurahan Pulau Panggang, khusus Pulau Pramuka menjadi tujuan wisata yang cukup diminati. Apalagi jika sedang hari libur, ratusan wisatawan domestik memadati sejumlah tempat bersejarah yang tetap dijaga keasliannya. (furqon)













Tidak ada komentar:

Posting Komentar