Cari Blog Ini

Selasa, 24 Agustus 2010

Karang Indonesia Terancam Bahaya




INILAH.COM, Jakarta- Karang yang selamat dari tsunami Aceh 2004, saat ini sekarat akibat kenaikan suhu air laut yang sangat dramatis dan mengancam terumbu karang di seluruh Asia.
Berbagai ahli biologi laut dari Lembaga Konservasi Alam telah dikerahkan di provinsi Aceh pada bulan Mei lalu saat temperatur permukaan air di Laut Andaman mencapai 34 derajat Celcius. Ini lebih tinggi 4 derajat celcius dari suhu rata-rata.
Tim ini menemukan adanya proses pemutihan secara besar-besaran akibat keberadaan alga yang hidup di dalam jaringan karang. Survei yang dilakukan peneliti dari James Cook University, Australia, dan Universitas Syiah Kuala, Indonesia, menunjukkan bahwa 80% koral di wilayah itu telah mati.
“Ini merupakan tragedi yang menimpa tidak hanya keanekaragaman hayati dunia terumbu karang tetapi juga masyarakat di kawasan tersebut,” kata Caleb McClrennen, manager program kelompok kelautan Indonesia yang berbasis di New York. Kekayaan laut berpengaruh pada pasokan makanan masyarakat dan pendapatan pariwisata.


Formasi karang pernah mengalami kerusakan total saat pemanasan akibat Elnino pada tahun 1997 dan 1998. Peristiwa ini terjadi kembali setelah 26 Desember 2004 terjadi peristiwa Tsunami di Aceh yang menewaskan 230 ribu orang.
Bencana ini telah merusak sepertiga jumlah terumbu di Aceh, meskipun ilmuwan mengatakan bahwa batuan ini telah pulih dengan lebih cepat karena kolonisasi alam dan penurunan jumlah penangkapan ikan ilegal.
Namun, perubahan tersebut belum cukup. "Ini perkembangan yang mengecewakan terutama mengingat kenyataan bahwa karang yang sama terbukti tahan terhadap gangguan lain untuk ekosistem ini," tulis Stuart Campbell dari Wildlife Conservation Society di situs Web mereka.
“Penemuan ini berfungsi sebagai pengingat bagi kita untuk menghentikan penyebab dan dampak perubahan iklim demi ekosistem yang sensitif dan rentan. Masyarakat sangat bergantung pada ekosistem ini untuk beradaptasi dan bertahan hidup,” kata Campbell lagi.
Seperti dikutip dari Yahoo News, suhu air yang tinggi telah mempengaruhi seluruh Laut Andaman. Ini terjadi karena matahari berada di puncaknya dan sedikit sekali awan yang menutupi sinarnya.
Kejadian tersebut diperkirakan akan mempengaruhi kawasan Malaysia, Thailand, Vietnam dan Sri Lanka.
“Kita berada di periode puncak pemanasan global di mana ini memecahkan rekor sejarah. Ada kekhawatiran sangat besar mengenai kawasan Filipina, Taiwan dan selatan Jepang,” kata Clive Wilkinson, koordinator Global Coral Reef Monitoring Network, Australia. “Masalah ini sangat serius.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar